PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
Tentang
PERPUSTAKAAN SEKOLAH
DOSEN : Drs. SAMSUDIN, M.Pd
DISUSUN OLEH :
ENJANG RAHMAT
NIM 5520110052
PROGRAM PASCASARJANA TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SSYAFI’IYAH (UIA)
JAKARTA
2012
BAB I
A. Pendahuluan
Pendidikan
pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi.
Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu
tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah
memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya.
Keberadaan perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber belajar masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya orang yang datangt ke perpustakaan untuk memanfaatkan sebagai sumber belajar, khususnya pada perpustakaan Sekolah. Kondisi ini menyiratkan bahwa perhatian penentu kebijakan di lingkungan sekolah belum memprioritaskan perpustakaan sebagai program universitas yang perlu diperhatikan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Keberadaan perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber belajar masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya orang yang datangt ke perpustakaan untuk memanfaatkan sebagai sumber belajar, khususnya pada perpustakaan Sekolah. Kondisi ini menyiratkan bahwa perhatian penentu kebijakan di lingkungan sekolah belum memprioritaskan perpustakaan sebagai program universitas yang perlu diperhatikan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Secara
sederhana pengertian perpustakaan adalah salah satu bentuk organisasi sumber
belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan bukan buku
yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai (dosen, mahasiswa, dan masyarakat) dalam
upaya mengembangkan kemampuan dan kecakapannya. Menurut Wiryokusumo (dalam
Darmono, 2004) dengan memanfaatkan perpustakaan dapat diperoleh data atau
informasi untuk memecahkan berbagai masalah, sumber untuk menentukan kebijakan
tertentu, serta berbagai hal yang sangat penting untuk keperluan belajar.
Jika
ditilik dari pengertian tersebut, hakikat perpustakaan adalah pusat sumber belajar
dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai
tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai
media belajar siswa. Wafford (dalam Darmono, 2004) menterjemahkan perpustakaan sebagai
salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan
layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu
maupun masyarakat umum. Lebih luas lagi pengertian perpustakaan adalah salah
satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola,
dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh
pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang
menyenangkan. Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar disekolah,
perpustakaan memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan
aktivitas mahasiswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
Melalui
penyediaan perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik
secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan merupakan bagian
integral dari program universitas secara keseluruhan, dimana bersama-sama
dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses
pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan siswa dapat mendidik dirinya
secara berkesinambungan.
Keberadaan
perpustakaan saat ini menjadi sangat penting dengan diberlakukannya Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Untuk itu perpustakaan perlu dikembangkan
sehingga bisa berfungsi sebagai sumber belajar bagi warga sekolah. Oleh
karena itu, makalah ini mengemukakan konsep perpustakaan sebagai sumber belajar
dengan fokus pembahasan pada kelembagaan perpustakaan dan pembinaan minat dan
kebiasaan membaca di lingkungan Sekolah untuk mendukung keberadaan perpustakaan
sebagai sumber.
B.
Ruang
Perpustakaan
Beberapa
pakar bidang perpustakaan mengatakan mendirikan perpustaakaan itu mudah, tetapi
untuk menjaga kelangsungnya diperlukan kerja serius dengan program yang jelas
dan terarah. Karena dalam pelaksanannya banyak tantangan dan itu harus diatasi
agar perpustakaan terus dapat berfungsi sebagai sumber belajar.
C.
Strategi Pengembangan Perpustakaan Sekolah
Melihat
fungsi perpustakaan di sekolah yang demikian penting dan melihat kenyatan bahwa
pengelolaan perpustakaan belum berjalan dengan baik, untuk itu diperlukan
strategi pengembangan perpustakaan dengan baik. Tentunya pengembangan
perpustakaan di sekolah harus berangkat dari inisiatif sendiri. Adapun
pengembangan perpustakaan di sekolah yang harus dilakukan meliputi hal-hal
sebagai berikut:
- Status organisasi
- Pembiayaan
- Gedung dan atau ruang perpustakaan
- Koleksi bahan pustaka
- Peralatan dan perlengkapan
- Tenaga perpustakaan
- Layanan perpustakaan
Disesuaikan
dengan kebutuhan siswa. Jika mungkin ada layanan diluar jam-jam belajar siswa,
sehingga siswa dapat memanfaaatkan perpustakaan dengan baik.
- Promosi
Perlu
dilakukan dengan berbagai cara agar perpustakaan sekolah menarik bagi siswa
D. Peluang Pengembangan Perpustakaan
Sebenarnya
peluang untuk lebih memberdayakan perpustakaan telah terbuka. Beberapa kondisi
yang saat ini dapat mendukung pengembangan perpustakaan telah ada seperti:
- Adanya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang merupakan dasar pijkakan kita dan memungkinkan semua lembaga pendidikan formal didukung oleh sarana dan prasarana (termasuk perpustakaan),
- Adanya Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
- Pemberlakuan kurikulum Tahun 2006 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menuntut dosen untuk mengembangkan indikator pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Untuk itu perguruan tinggi perlu didukung dengan perpustakaan secara memadai.
- Adanya metode pengajaran yang melibatkan mahasiswa secara aktif. Dalam metode ini mahasiswa dituntut untuk mengembangkan, dan memperdalam sendiri materi yang telah disampaikan oleh dosen. Dalam kondisi ini maka peran perpustakaan sangat besar untuk membantu mahasiswa dalam memperkaya kasanah pengetahuannya.
- Adanya kebijakan permerintah untuk menggalakkan minat baca dengan mengambil even-even tertentu seperti tanggal 2 Mei sebagai hari Pendidikan Nasional dan sekaligus sebagai even bulan buku, tanggal 14 September sebagai hari Aksara Internasional, momentum ini sekaligus dimanfaatkan sebagai bulan gemar membaca dan hari kunjung perpustakaan, 28 Oktober sebagai hari Sumpah Pemuda dan sekaligus bulan bahasa. Kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan perpustakaan, Momen ini sangat baik untuk kegiatan promosi dan pemasyarakatan perpustakaan serta pengembangan minat baca mahasiswa.
- Kebijakan pemerintah/pemerintah daerah untuk memberikan subsidi buku baik buku pelajaran maupun buku bacaan kepada setiap perpustakaan
- Tumbuhnya berbagai partisipasi masyarakat yang berkaitan dengan minat baca, perbukuan, dan perpustakaan, seperti Gerakan Waqaf Buku, Kelompok Masyarakat Pecinta Buku (KMPB), Klub Perpustakaan, dan Kelompok Pecinta Bacaan Anak.
Jika
perpustakaan Universitas PGRI Palembang akan difungsikan sebagai penunjang
proses belajar mahasiswa, maka perlu ada upaya untuk lebih mendayagunakan
perpustakaan tersebut.
E. Perpustakaan Sekolah yang Ideal
Perpustakaan
sekolah yang baik memang bersifat relatif, namun demikian bukan berarti
kriteria tersebut tidak bisa dirumuskan sama sekali. Sifat relatif ini
disebabkan oleh kondisi dari sekolah. Ada perguruan tinggi yang mempunyai
sarana yang lengkap sedangkan pada sisi lain masih ada perguruan tinggi yang
sarana pendukungnya kurang lengkap.
Berikut
ini beberapa kriteria dari “perpustakaan sekolah yang ideal” yang dapat berfungsi sebagai
sumber belajar mahasiswa secara memadai, yaitu :
- adanya status kelembagaan yang kuat dari perpustakaan
- struktur oraganisasi perpustakaan jelas dan berjalan dengan baik
- memiliki ruangan yang memadai sesuai dengan jumlah siswa, bersih, dan penyinaranya cukup
- memiliki tempat baca yang memadai
- miliki perabot perpustakaan secara memadai
- partisipasi pemakainya (siswa dan guru) baik dan aktif
- jenis koleksinya mencerminkan komposisi yang baik antara buku teks dengan buku fiksi, yaitu 40% untuk buku teks, 30% buku-buku pengayaan, dan 30% buku fiksi serta judul buku yang dimiliki bervariasi
- koleksi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan kurikulum perguruan tinggi
- memiliki tenaga pengelola dengan kompetensi yang memadai
- pengorganisasian koleksinya teratur
- didukung dengan teknologi informasi dan komunkasi
- administrasi perpustakaanya tertib yang meliputi administrasi keanggotaan, administrasi inventaris buku dan perabot, peminjaman, penyusutan, penambahan buku, statistik peminjaman
- memiliki sarana penelusuran informasi yang baik
- memiliki peraturan perpustakaan
- memiliki program pengembangan secara jelas dan terarah
- memiliki program keberaksaraan informasi (literasi infomasi)
- memiliki program pengembangan minat membaca dikalangan mahasiswa
- memiliki program mitra perpustakaan
- melakukan kegiatan promosi dan pemasyarakatan perpustakaan
- kegiatan perpustakaan terintegrasi dengan kurikulum dan kegiatan belajar
- memiliki anggaran perpustakaan secara tetap
- adanya kerjasama dengan perpustakaan lain
- pelayanannya menyenangkan
F. Penutup
Dari
uraian yang serba ringkas tersebut dapat ditarik benang merah bahwa dalam lingkungan
Sekolah, kegiatan belajar perlu didukung oleh sarana yang memadai, salah
satunya adalah perpustakaan yang berfungsi sebagai sumber belajar mahasiswa.
Sebagai sumber belajar perpustakaan Sekoah mengemban beberapa fungsi yang amat
fital. Fungsi perpustakaan tersebut akan dapat berjalan dengan baik apabila
didukung oleh beberapa hal seperti:
- pengembangan koleksi yang sesuai
- organisasi dan penguatan kelembagaan perpustakaan
- pelayanan, penyediaan sarana dan prasarana
- program promosi dan pengembangan perpustakaan
Keberadaan
perpustakaan sekolah perlu ditangani secara baik dan memadai. Untuk itu
diperlukan kemauan dari berbagai pihak untuk mengembangkannya yaitu penentu
kebijakan pada tingkat departemen, tingkat daerah, tingkat propinsi
DAFTAR
PUSTAKA
Darmono,
2002. Menjadi Pintar: Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber
Belajar. Malang: UM Press.
———–,
2004. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Cetakan
ke-2. Jakarta: Gramedia.
Hardjono,
AR. Langkah-langkah Pengembangan Perpustakaan (http://www.blog.hardjono.com diakses pada tanggal 4 November 2008)
Kamarga,
Hanny. 2002. Menumbuhkan Minat Baca bagi Anak. Jakarta: Inti
Media
Nasution,
A.S. 1998. Perpustakaan Sekolah. Petunjuk untuk Membina dan Memelihara
Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Pusat Pembinaan Perpustakaan Depdiknas.
Nusa,
Ramadhan. 2006. Perpustakaan dan Minat Membaca bagi Anaka. (http://www.geocities.com/Nusa2006/indek-1.html diakses pada
tanggal
4 November 2008)
Purbo,
Jaya. 2001. Masyarakat Pengguna Perpustakaan di Indonesia
tanggal
4 November 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar